Senin, 30 April 2012

Mulianya Ketakwaan

Suatu hari, Ali bin Abi Thalib pernah berziarah ke pemakaman kaum muslimin, lalu ia berkata kpd para penghuni kubur.
"Wahai ahli kubur, apakah kalian mengetahui keadaan terakhir dunia kalian?
Ternyata Dunia yg kalian banggakan slama hidup di Dunia sudah habis semua dan tinggal kenangan...
HARTA yg kalian tinggalkan sdh dibagi-bagi kpd ahli waris,
RUMAH MEWAH yg dahulu kalian huni sudah dihuni orang lain,
MANTAN ISTRIMU sdh menikah lagi dgn laki2 lain, lalu apa yg tersisa bagimu??
Tanpa disadari beliau mulai meneteskan air mata, lalu ia berkata," Demi Allah, jika mereka bisa menjawab, pasti jawaban mereka hanya satu,
" Ternyata BEKAL TERBAIK untuk kami di sini bukan semua itu, tapi hanyalah TAKWA."
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Bar dlm kitab Tamhidnya 20/246).
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Minggu, 15 April 2012

Nasyid Asal Medan Meraih Penghargaan di Ibu Kota

Grup musik nasyid Maidany meraih penghargaan bergengsi berupa lagu favorit pada kategori Islamic Romantic dalam 2nd Indonesian Nasheed Award 2012 di Jakarta, akhir Maret lalu.
Tembang yang semakin mengharumkan nama Sadeq, Akos, Si Jiwa dan Yus ini "Mengukir Cinta Di Belahan Jiwa (MCDBJ) mampu mendulang penghargaan tersebut berkat dukungan fans di seluruh Indonesia.

"Terima kasih kepada keluarga besar, penggemar serta sahabat Maidany Community (MyCom). Sebab dukungan mereka lewat request di lebih dari 20 radio Islami yang tergabung dalam Asosiasi Radio Islam Nusantara (ARIN), email dan mengunggah di youtube kita bisa mendapat juara ini. Raihan ini juga dipersembahkan untuk mereka," kata Sadeq didampingi personil lain, Senin (23/4).

Menurutnya, hasil ini semakin menambah semangat untuk menghasilkan karya-karya lebih baik di mata mendatang sehingga tetap mendapat tempat di hati penggemar.

Sebagai grup musik yang sudah 17 tahun berkecimpung dan memiliki jaringan fans hingga ke luarnegeri, mereka merasa senang masih diberi kesempatan tetap mengukir prestasi di blantika musik Indonesia, khususnya di bidang seni Islami/religi.

"Ini penghargaan kedua yang kami dapat setelah sebelumnya dari sebuah event di Sumatera Barat (Sumbar) dengan penghargaan sebagai grup nasyid paling eksis di Sumatera," jelasnya.

Namun, sambungnya, Maidany sesungguhnya tak menomorsatukan penghargaan melainkan album-album yang digarap tetap mendapat tempat di hati masyarakat. Meski masih bersifat indie, tapi Sadeq mengaku tak tertutup kemungkinan bergabung dalam suatu label nasional.

Untuk go nasional, Maidany terbilang sudah layak dari sisi mental dan kematangan dalam performance. Berbekal pernah tampil di Malaysia, Lampung, Aceh, Jawa Barat, Jakarta dan beberapa kota lain, mereka sedang meretas jalan untuk lebih profesional.

Dia juga menambahkan, Maidany kini sedang fokus membuat album bersama 12 grup nasyid lain yang tergabung dalam Himpunan Bakat Nasyid. Album tersebut, bakal diedarkan di Malaysia dan Indonesia.

Ditambahkan Si Jiwa yang memiliki nama asli Fakhruddin Amri Damanik, ke depan mereka akan melakukan perubahan dalam unsur musik sehingga lebih gampang diterima pasar.

"Jika selama ini nasyid dikonotasikan band padang pasir, lebih kental ketuhanan dan sejenisnya tetapi kita akan tampil beda dengan menggabungkan unsur etnik dalam musiknya sekaligus menunjukkan nasyid juga memiliki kualitas dan market dalam segi bisnis," terangnya.

Untuk itu, genre seperti R&B, jazz, blues dan sebagainya berpadu etnik musik seperti Karo, Sunda, Melayu, Tapanuli dan beberapa lainnya bakal disuguhkan dalam album mendatang agar lebih easy listening. Kebijakan ini, tak lain sebagai upaya ‘mereformasi’ pola pikir masyarakat terhadap nasyid itu sendiri dan juga bisa tampil layaknya band.

Si Jiwa juga menjabarkan, sebagai orang yang dipercaya untuk menghasilkan lagu di setiap album mereka, lirik yang diambil tak melulu berbicara tentang Tuhan. Namun lebih condong berbicara tentang hati sehingga lebih universal dan bisa diterima semua kalangan. (hen)

Sumber : http://www.analisadaily.com/news/read/2012/04/24/47295

Rabu, 11 April 2012

Nasheed Aceh


Lamda telah lama dikenal masyarakat Aceh melalui pengalamannya sebagai juara baik di tingkat Aceh maupun tingkat Sumatera. Bahkan telah sering menjadi tamu undangan untuk memeriahkan acara-acara pemerintahan sampai acara-acara peresmian pernikahan.
Alhamdulillah hingga saat ini dengan berbagai lika-liku yang dihadapi kumpulan ini tetap bisa eksis di blantika dunia nasyid Aceh, Indonesia, bahkan mungkin dunia Insya Allah dengan nama LAMDA singkatan dari Lantunan Musik dan Dakwah.
...
Hari Lahir : 21 Oktober 2005/17 Ramadhan 1426 H
Lahir di : Banda Aceh
Personil :
Ana Iqbal
Fery Mardiansyah
Taufiqurrahman
Millata Zamana
Hidayatullah
Semoga hadirnya Lamda menjadi sepirit bagi kaula muda umumnya dan tim Nasyid junior khususnya...

Tidak seperti munculnya para penguasa di tempat mereka yang menjadi kekhawatiran masyarakatnya.

Booking artist : (+62 853 7332 4011)